Universitas Semarang Press menggelar Workshop Penyusunan Buku Ber-ISBN di ruang Telekonferensi Gedung “Prof Dr Muladi SH” pada Senin, 14 November 2022.
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Rektor I Universitas Semarang (USM) Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP diikuti oleh 83 peserta dari kalangan dosen dan menghadirkan Ketua LPPM Unsoed Purwokerto Prof Dr Rifda Naufalin SP MSi.
Ketua panitia Khoirudin MEng mengatakan bahwa Universitas Semarang Press sudah tergabung dengan IKAPI dan bapak ibu dosen USM jika akan menerbitkan buku tidak dipungut biaya.
Sementara Wakil Rektor I USM Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih mengatakan bahwa dengan adanya workshop ini bisa memberikan pencerahan kepada kita semua terkait dengan penerbitan buku.
“Harapan kami para dosen termotivasi untuk menerbitkan buiu referensi, dikatakan buku referensi jika minimal ada referensi 5 jurnal bapak ibu dosen dan jika tidak terpenuhi maka akan dikatakan buku ajar, jika 3 maka dianggap monograf,” unbgkap Prof Budi.
“Jika seorang dosen rajin menulis buku maka bisa cepat naik pangkat, maka tulislah buku sebanyak-banyaknya yang ada referensi jurnal, ini akan menjadi peluang para dosen USM untuk meningkatkan kompetensinya,” tambahnya.
Prof Dr Rifda Naufalin dalam paparannya menyampaikan tentang bagaimana cara menyusun buku hasil penelitian ber-ISBN, ada beberapa macam buku referensi, buku monograf, buku TTG, buku ajar, dan buku teks.
“Buku referensi merupakan suatu tulisan dalam bentuk buku (ber-ISBN) yang substansi pembahasannya pada satubidang ilmu kompetensi penulis. Isi tulisan harus memenuhi syarat-syarat sebuah karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya rumusan masalah yang mengandung nilai kebaruan (novelties), metodologi pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang lengkap dan jelas, serta ada kesimpulan dan daftar pustaka yang menunjukkan rekam jejak kompetensi penulis,” ungkap Prof Dr Rifda Naufalin.
Menurtunya buku monograf satu topik saja dan cukup 60 halaman sementara buku referensi terdiri dari beberapa topik dan 200an halaman, keduanya harus ada novelties atau kebaharuannya yang ditempatkan di pendahuluan. Pendahulan terdiri noveltis, perumusan masalah atau rekam jejak, bab 2 masuk metode penetilian monograf dalam bentuk uraian bukan dalam bentuk poin-poin.
Yang perlu diperhatikan lagi adalag editor isi dan editor bahasa harus dicantumkan serta surat pernyataan persetujuan dari editor setelah itu buku baru diterbitkan. Adapun nama penulis di buku ditulis tanpa title atau gelar.