Shop

KUMPULAN JURNAL – JURNAL

Smart city memang sedang menjadi trend di Indonesia. Bukan hanya sebagai bentuk gengsi untuk disebut sebagai kota cerdas, namun smart city adalah sebuah langkah yang hebat dalam memajukan kota dalam suatu negara dengan basis teknologi informasi dan komunikasi (Abdurrozzaq, 2019). Program smart city pemerintah Kota Semarang adalah sistem transportasi kota yang berwawasan lingkungan, handal, aman, murah, nyaman, teratur, terjadwal dan pengaturan manajemen yang lebih modern (Mudjiastuti, 2018). Transportasi yang berwawasan lingkungan terhubung dengan informasi dan teknologi komunikasi dalam tata kelola kota dapat meningkatkan efisiensi pelayanan publik. Menerapkan smart transportation yang terintegrasi dengan teknologi informasi dan komunikasi akan mempercepat mesyarakat menuju smart city (Handajani, 2020). Memungkinkan pengguna untuk merencanakan waktu keberangkatan dan kedatangan mereka ketujuan masing-masing dengan mudah dan akurat. Meskipun demikian angkutan di Kota Semarang hanya melayani 7% dari jumlah penduduk. Mayoritas penduduk Semarang sering menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor dan mobil) dalam melakukan perjalanan/kegiatan sehari-hari karena lebih mudah dan lebih cepat. Upaya dari bus trans semarang adalah memberikan informasi jadwal kedatangan yang lebih akurat atau secara real time sehingga pengguna dapat merencanakan waktu keberangkatan hingga sampai tujuan (Swati, 2013). Hal ini akan mengurangi kemacetan di ruas jalan dan mengurangi volume kendaraan/lalu lintas di Kota Semarang sertas mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terbuat dari fosil tak terbarukan (Mudjiastuti, 2013 dan Tejja, 2016)

Category:

Description

Smart transportation bagian dari smart city yang paling penting. Dengan sistem transportasi berwawasan lingkungan, handal, aman, murah, nyaman, teratur, terjadwal dan pengaturan manajemen yang lebih modern. Saat ini, Bus Rapid Trans (BRT) Semarang tidak memiliki dedicated line sehingga berjalan bersamaan kendaraan lainnya, dan informasi waktu kedatangan tidak akurat. Untuk meningkatkan pengguna BRT adalah dengan menyediakan sistem informasi secara real time. Dengan adanya sistem monitoring dan passanger information system bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dan mengubah perilaku masyarakat. Metodelogi penelitian dengan membuat sistem, instalasi sistem, uji coba lapangan dan membuat feasibility study. Bus dilengkapi dengan unit pengawas GPS, GSM, dan mikrokontroller. Informasi yang didapatkan dari sistem monitoring pada database antara lain: nomer plat, posisi bus, kecepatan bus, jumlah penumpang masuk dan keluar. Ditinjau dari segi ekonomis, segi lingkungan, dan segi teknis masyarakat bisa beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal karena lebih murah, efisien waktu, hemat konsumsi BBM, ramah lingkungan

Additional information

Penulis

Prof. Dr. Ir. Mudjiastuti Handajani, M.T.

Penerbit

USM Press

Tahun Terbit

2022

ISBN

Masih dalam proses

Halaman

190